Juni 02, 2009

Gamelan Jawa

GAMELAN JAWA

Pada jaman Kerajaan Mataram saat diperintah oleh Sultan Agung, konon kalau tidak mengerti gending (memainkan gamelan)maka belum bisa disebut orang Jawa. Demikian pula pada perkembangan di jaman kemudian, Ki Hadjar Dewantara tetap memandang peran penting gending jawa dengan menyusun buku Sastra Gending sebagai sarana pendidikan budi pekerti untuk mengimbangi sisi intelektualitas dalam penguasaan Iptek.

Sekarang, coba kita perhatikan: sarana pendidikan apakah telah terbukti efektif selain dengan Gending-gending/Gamelan, yang dapat menstimulus perkembangan otak dan saraf kita dlm rangka mendidik manusia agar mempunyai perasaan yang halus lalu kemudian dapat berbudi pekerti luhur?

Coba kita perhatikan bersama beberapa rekaman video berikut yang sedikit dapat menggambarkan 'dunia lain' perkembangan gamelan di mancanegara (selain Indonesia). kira-kira faktor apakah yang memotivasi mereka untuk 'dengan senang hati' menggeluti kebudayaan kita yang (bagi kebanyakan anak2 muda jaman sekarang) kelihatan 'kuno'.

Optreden tijdens benefiet "Aksi Mbangun Yokya "in de Indonesia ambasade in Den Haag



The group Marsudi Raras from Delft performing Asmarandana on the 100-yr old gamelan Kyai Paridjata (www.marsudiraras.org)



Gamelan Kusuma Laras, directed by I.M. Harjito. An excerpt of Gendhing Kombang Mara, pelog lima from the concert, Music and Dance of Java, performed in New York, December 1, 2007.



Pangrawit Anyar Gamelan Ensemble Also known as OMS Gamelan



Madeline's 4th grade Music class has been studying Indonesian music and presented the parents with this concert.





Gamelan Jawa - (Rotterdam) te den Haag in the Netherlands op de 4de Pasar Kliling op 29 november 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar